Dies Fisip Ke - 19
Hari kamis, 22 Juli 2010 kampus FISIP kita tercinta merayakan hari jadinya yang ke-19 tahun, dan untuk merayakannya di kampus FISIP menggelar misa yang bertempat di lobby kampus. Misa tersebut dipimpin oleh Rm. Setyo Budi Sambodo, Pr yang juga ternyata salah satu dosen di kampus Fisip, misa yang dilaksanakan pada pukul 12:00 WIB itu dihadiri oleh seluruh staff admisnistrasi, dosen dan mahasiswa FISIP baik dari prodi komunikasi maupun prodi sosiologi.
Misa pada siang hari itu, juga dimeriahkan oleh grup musik kroncong dari gereja Kemetiran pimpinan Tomy Widianto yang nantinya akan mengiri koor yang dibawakan oleh para karyawan, dosen dan juga mahasiswa. Romo Setyo Budi membuka misa dengan sebuah pantun, memang romo yang satu ini paling sering mengeluarkan joke untuk membuat suasana yang nyaman dan menarik, julukannya pun nyentrik Romo Buset, hihihiihii..... Karena ini merupakan ulang tahun Fisip, homili siang hari itu dibuka oleh cerita dari Pak Lukas selaku Dekan Fisip yang juga saksi sejarah dari berdirinya FISIP UAJY ini.
Berdirinya Fisip ternyata berasal dari dorongan asosiasi khatolik, pada saat itu Atamajaya hanya mempunyai Fakultas Hukum yang bertempat di daerah Mrican, dari situ ingin menumbuhkan Fakultas Ilmu Sosial (yang pada saat itu belum ada penambahan kata Poltik). Setelah terbentuk mulailah dicari dekan untuk menggawangi Fakultas Ilmu Sosial ini, dan terpilihlah seorang dosen dari UGM yang beragama Katolik yang bernama Bapak Nasikun dan prodi komunikasi merupakan pilihan yang pertama. Awal pertama kuliah ternyata menempati gedung 2 Babarsari yang masih terdiri dari 2 kelas, kalau selama ini banyak yang mengira FISIP pertama kali ada di gedung Mrican ternyata itu salah, justru pertama kali hadir itu di gedung Babarsari, sebelum akhinya pindah ke Mrican dan kembali lagi ke Babarsari. Hmm...panjang juga yaa sejarah kampus kita...
Pada usia ke 19 tahun ini, FISIP ingin menunjukan peran pendidikan FISIP dan itu dimulai dari teman-teman disekitaran Babarsari, juga meneladani Bunda Theresa.
Ternyata kampus kita tercinta ini menyimpan berbagai keunikan, yang kalau katanya Romo Setyo Budi, “ Gedung Fisip kayak mobil Karimun,” yang disambut oleh gelak tawa dari semua yang datang siang hari itu. Seliin itu, pemilihan nama kampus kita juga berbeda dari gedung kampus yang lainnya, sebab hanya gedung FISIP yang menggunakan nama Santa, sedangakan yang lainnya menggunakan nama Santo. Hanya gedung Fisip juga yang mempunyai gambar pelindungnya, dan hanya FISIP yang merayakan Dies Natalis-nya. Dan misa siang hari itu ditutup dengan mengharapkan agar FISIP dapat jauh lebih maju lagi dan tetap meneladani Bunda Theresa selaku pelindung yaitu, memperhatikan mereka yang lemah juga. Sesuai dengan tema dies fisip kali ini Menjadi Nyata Dalam Karya
Setelah misa selsai, tak berarti acara Dies Fisip telah usai. Acara di lanjutkan dengan memberikan kenang-kenangan pada staff karyawan yang purna tugas di FISIP, setelah itu ada acara potong potong tumpeng dimana potongan pertama diberikan pada dosen termuda. Di selasar ternyata juga sudah disediakan makanan, jadilah ada acara makan siang bersama seluruh warga Fisip. Acara siang hari itu sangat akrab, antara mahasiswa, dosen dan karyawan seolah tidak ada jarak, semua tertawa semua bahagia, dan itulah yang akan selalu tergambar di FISIP di kampus kita tercinta. Selamat ulang tahun Fisip, semoga bisa menjadi rumah, keluarga dan pendidik yang baik tidak hanya bagi semua yang ada didalamnya tapi juga semuanya. HIDUP FISIP UAJY!!
By: Gabriella Thesa Widiari
Hari kamis, 22 Juli 2010 kampus FISIP kita tercinta merayakan hari jadinya yang ke-19 tahun, dan untuk merayakannya di kampus FISIP menggelar misa yang bertempat di lobby kampus. Misa tersebut dipimpin oleh Rm. Setyo Budi Sambodo, Pr yang juga ternyata salah satu dosen di kampus Fisip, misa yang dilaksanakan pada pukul 12:00 WIB itu dihadiri oleh seluruh staff admisnistrasi, dosen dan mahasiswa FISIP baik dari prodi komunikasi maupun prodi sosiologi.
Misa pada siang hari itu, juga dimeriahkan oleh grup musik kroncong dari gereja Kemetiran pimpinan Tomy Widianto yang nantinya akan mengiri koor yang dibawakan oleh para karyawan, dosen dan juga mahasiswa. Romo Setyo Budi membuka misa dengan sebuah pantun, memang romo yang satu ini paling sering mengeluarkan joke untuk membuat suasana yang nyaman dan menarik, julukannya pun nyentrik Romo Buset, hihihiihii..... Karena ini merupakan ulang tahun Fisip, homili siang hari itu dibuka oleh cerita dari Pak Lukas selaku Dekan Fisip yang juga saksi sejarah dari berdirinya FISIP UAJY ini.
Berdirinya Fisip ternyata berasal dari dorongan asosiasi khatolik, pada saat itu Atamajaya hanya mempunyai Fakultas Hukum yang bertempat di daerah Mrican, dari situ ingin menumbuhkan Fakultas Ilmu Sosial (yang pada saat itu belum ada penambahan kata Poltik). Setelah terbentuk mulailah dicari dekan untuk menggawangi Fakultas Ilmu Sosial ini, dan terpilihlah seorang dosen dari UGM yang beragama Katolik yang bernama Bapak Nasikun dan prodi komunikasi merupakan pilihan yang pertama. Awal pertama kuliah ternyata menempati gedung 2 Babarsari yang masih terdiri dari 2 kelas, kalau selama ini banyak yang mengira FISIP pertama kali ada di gedung Mrican ternyata itu salah, justru pertama kali hadir itu di gedung Babarsari, sebelum akhinya pindah ke Mrican dan kembali lagi ke Babarsari. Hmm...panjang juga yaa sejarah kampus kita...
Pada usia ke 19 tahun ini, FISIP ingin menunjukan peran pendidikan FISIP dan itu dimulai dari teman-teman disekitaran Babarsari, juga meneladani Bunda Theresa.
Ternyata kampus kita tercinta ini menyimpan berbagai keunikan, yang kalau katanya Romo Setyo Budi, “ Gedung Fisip kayak mobil Karimun,” yang disambut oleh gelak tawa dari semua yang datang siang hari itu. Seliin itu, pemilihan nama kampus kita juga berbeda dari gedung kampus yang lainnya, sebab hanya gedung FISIP yang menggunakan nama Santa, sedangakan yang lainnya menggunakan nama Santo. Hanya gedung Fisip juga yang mempunyai gambar pelindungnya, dan hanya FISIP yang merayakan Dies Natalis-nya. Dan misa siang hari itu ditutup dengan mengharapkan agar FISIP dapat jauh lebih maju lagi dan tetap meneladani Bunda Theresa selaku pelindung yaitu, memperhatikan mereka yang lemah juga. Sesuai dengan tema dies fisip kali ini Menjadi Nyata Dalam Karya
Setelah misa selsai, tak berarti acara Dies Fisip telah usai. Acara di lanjutkan dengan memberikan kenang-kenangan pada staff karyawan yang purna tugas di FISIP, setelah itu ada acara potong potong tumpeng dimana potongan pertama diberikan pada dosen termuda. Di selasar ternyata juga sudah disediakan makanan, jadilah ada acara makan siang bersama seluruh warga Fisip. Acara siang hari itu sangat akrab, antara mahasiswa, dosen dan karyawan seolah tidak ada jarak, semua tertawa semua bahagia, dan itulah yang akan selalu tergambar di FISIP di kampus kita tercinta. Selamat ulang tahun Fisip, semoga bisa menjadi rumah, keluarga dan pendidik yang baik tidak hanya bagi semua yang ada didalamnya tapi juga semuanya. HIDUP FISIP UAJY!!
By: Gabriella Thesa Widiari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar